Selasa, 20 April 2010
Denpasar, 27/1 (Automotive.Roll) - Skuter asal Italia, Vespa, makin diminati untuk dimiliki berbagai kalangan di Bali. Hal itu ditandai dengan peningkatan penjualan berbagai tipe kendaraan roda dua dengan bodi membulat itu.
"Kebanyakan peminatnya memang penggemar berat yang `tidak bisa ke lain hati`. Semakin antik dan orisinal, semakin diminati sekalipun harganya tidak murah, terkadang bisa sampai Rp50 juta," kata pemilik gerai Vespa antik, Ibrahim, di Denpasar, Selasa.
Di gerainya yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Denpasar, mudah ditemui berbagai tipe Vespa antik. Mulai dari buatan `50-an sampai `70-an. Bukan sekedar menjual, Ibrahim juga mencantumkan tipe mesin, bodi, dan sekedar pengetahuan ringkas tentang Vespa yang dipajang.
Informasi tertulis itu, di antaranya tipe mesin VBB, VBA, atau PNA, untuk Vespa keluaran antara `60-an hingga `70-an. Di etalasenya juga terpajang berbagai aksesoris, baik yang orisinal pada jamannya ataupun replika, dengan harga bervariasi, antara Rp100.000 hingga Rp5 juta.
Tidak cukup itu saja, di belakang tokonya, terdapat satu bengkel las, mesin, dan cat. "Supaya Vespa yang dibeli itu betul-betul `sehat`, enak dipakai, bagus, dan membanggakan pemiliknya," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, "perburuan" Vespa antik itu dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Pulau Irian. Untuk itu, Ibrahim memiliki jaringan yang memberi informasi tentang keberadaan Vespa antik.
"Kami memang sengaja menyebar jaringan itu, karena persaingan untuk mendapatkan Vespa ini mulai sulit belakangan ini," katanya.
Saat dilihat ANTARA, seorang turis asal Eropa sedang melihat-lihat Vespa tipe Super 150 cc buatan 1966 yang diincar. Setelah melihat-lihat secara rinci, dolar demi dolar berpindah tangan setelah dokumen penjualan ditandatangani.
"Banyak juga turis yang mencari Vespa antik ke sini. Bagi mereka, harga yang tercantum jelas terjangkau, karena di Eropa, Australia, atau Amerika, harganya jauh lebih mahal. Kami juga telah memiliki kerja sama dengan perusahaan kargo internasional," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, komunitas penggemar Vespa juga sering bertandang ke gerainya. "Sekedar ngobrol, cari aksesoris, menyervis kendaraan, sampai jual-beli juga bisa di sini. Kami sangat menyambut mereka," katanya.
"Kebanyakan peminatnya memang penggemar berat yang `tidak bisa ke lain hati`. Semakin antik dan orisinal, semakin diminati sekalipun harganya tidak murah, terkadang bisa sampai Rp50 juta," kata pemilik gerai Vespa antik, Ibrahim, di Denpasar, Selasa.
Di gerainya yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Denpasar, mudah ditemui berbagai tipe Vespa antik. Mulai dari buatan `50-an sampai `70-an. Bukan sekedar menjual, Ibrahim juga mencantumkan tipe mesin, bodi, dan sekedar pengetahuan ringkas tentang Vespa yang dipajang.
Informasi tertulis itu, di antaranya tipe mesin VBB, VBA, atau PNA, untuk Vespa keluaran antara `60-an hingga `70-an. Di etalasenya juga terpajang berbagai aksesoris, baik yang orisinal pada jamannya ataupun replika, dengan harga bervariasi, antara Rp100.000 hingga Rp5 juta.
Tidak cukup itu saja, di belakang tokonya, terdapat satu bengkel las, mesin, dan cat. "Supaya Vespa yang dibeli itu betul-betul `sehat`, enak dipakai, bagus, dan membanggakan pemiliknya," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, "perburuan" Vespa antik itu dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Pulau Irian. Untuk itu, Ibrahim memiliki jaringan yang memberi informasi tentang keberadaan Vespa antik.
"Kami memang sengaja menyebar jaringan itu, karena persaingan untuk mendapatkan Vespa ini mulai sulit belakangan ini," katanya.
Saat dilihat ANTARA, seorang turis asal Eropa sedang melihat-lihat Vespa tipe Super 150 cc buatan 1966 yang diincar. Setelah melihat-lihat secara rinci, dolar demi dolar berpindah tangan setelah dokumen penjualan ditandatangani.
"Banyak juga turis yang mencari Vespa antik ke sini. Bagi mereka, harga yang tercantum jelas terjangkau, karena di Eropa, Australia, atau Amerika, harganya jauh lebih mahal. Kami juga telah memiliki kerja sama dengan perusahaan kargo internasional," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, komunitas penggemar Vespa juga sering bertandang ke gerainya. "Sekedar ngobrol, cari aksesoris, menyervis kendaraan, sampai jual-beli juga bisa di sini. Kami sangat menyambut mereka," katanya.
1 komentar:
antik-antik ya vespa na...
Posting Komentar